3 Alasan Jerawat Tidak Kunjung Sembuh

Jerawat Tidak Sembuh

Jerawat tidak sembuh bisa menjadi masalah yang sangat menjengkelkan bagi banyak orang. Meskipun sudah melakukan berbagai perawatan dan pengobatan, namun jerawat masih saja muncul dan tidak kunjung sembuh.

Berbagai faktor dapat mempengaruhi kondisi kulit dan menyebabkan jerawat tidak kunjung sembuh. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui apa saja penyebab jerawat sehingga dapat dilakukan langkah yang tepat untuk mengatasi masalah ini. Berikut adalah 3 alasan jerawat tidak kunjung sembuh yang perlu kamu ketahui.

Jerawat Hormonal

Jerawat cenderung muncul pertama kali di masa pubertas, yakni ketika kelenjar sebaceous yang memproduksi sebum (minyak) mulai berfungsi. Seringkali jerawat terus muncul hingga usia dewasa muda atau 20-30 tahun. Namun, di usia 20-30 tahun jerawat bukan lagi hanya dipengaruhi oleh hormon tetapi juga disebabkan oleh minyak berlebih, pertumbuhan bakteri, atau kotoran yang menyumbat pori.

Pada wanita, jerawat yang diakibatkan oleh hormon di dalam tubuh dapat diatasi dengan mengonsumsi pil KB. Tetapi tidak semua orang cocok mengonsumsinya, sehingga sangat disarankan untuk melakukan konsultasi dengan dokter kulit atau tenaga profesional lainnya.

Setelah masa pubertas, wanita akan mengalami masa menopause di usia lanjut. Pada masa ini jerawat hormonal bisa saja terjadi, karena kadar hormon progesteron lebih tinggi daripada hormon estrogen.

Salah Memilih Produk Skincare

Banyak produk over the counter (otc) atau yang dijual di pasaran menawarkan manfaat mampu mengatasi jerawat. Namun, dari sekian banyak jenis kandungan di dalam produk skincare, asam salisilat dan benzoil peroksida akan lebih disarankan. Terutama ketika kamu adalah seorang pemula skincare.

Kedua kandungan tersebut bukan hanya mampu membunuh bakteri penyebab jerawat dan mengurangi produksi minyak berlebih di wajah, tetapi juga lebih mudah untuk ditoleransi kulit. Sel kulit mati yang menyumbat pori dan menjadi penyebab utama timbulnya jerawat juga dapat teratasi.

Cobalah secara bertahap mulai dari skincare dengan kadar rendah ke kadar lebih tinggi dengan jangka waktu 3 bulan setiap penggunaannya. Perhatikan bagaimana perkembangan kesembuhan pada jerawat. Jika masih saja tidak mendapatkan kesembuhan, skincare dengan kandungan retinoid dapat menjadi pilihan.

Retinoid bekerja dengan cara mempercepat pergantian sel kulit mati. Akantetapi penggunaan retinoid memiliki efek samping meningkatkan sensitifitas kulit, seperti kering dan memerah. Dokter kulit lebih menyarankan adapalene dengan konsentrasi rendah 0,1%, karena mampu menghilangkan noda bekas jerawat dan mencegah timbulnya jerawat, serta dapat dibeli dengan mudah tanpa memerlukan resep dokter.

Eksfoliasi Berlebihan

Ketika kulit mengalami peradangan, eksfoliasi tetap perlu dilakukan untuk menjaga kebersihan pori-pori. Namun, sebaiknya intensitasnya dikurangi dan diimbangi dengan perawatan pada peradangan.

Menggunakan produk dengan kandungan asam salisilat saja sebenarnya sudah cukup untuk mengeksfoliasi kulit. Tidak perlu untuk melakukan scrub atau menambahkan eksfolian lainnya.

Pahami juga jenis dari kandungan skincare yang kamu gunakan. Sebab, ada beberapa kandungan skincare yang tidak disarankan untuk digunakan secara bersamaan karena dapat mengiritasi kulit.

Sebaiknya, sesuaikan jenis perawatan dengan jenis kulit serta kondisi kulit lain seperti mudah berjerawat atau lebih sensitif. Konsultasi dengan dokter kulit sangat disarankan agar pemilihan produk perawatan kulit berjerawat lebih aman karena telah disesuaikan dengan kondisi kulit.