5 Kandungan Skincare yang Sebaiknya Dihindari

Kandungan Skincare

Kandungan dalam skincare bisa menjadi faktor penentu apakah produk perawatan kulit tersebut cocok untuk digunakan atau tidak. Beberapa kandungan skincare memang terkenal efektif untuk mengatasi masalah kulit, namun tidak sedikit juga kandungan yang justru dapat memberikan dampak buruk bagi kulit jika digunakan secara berlebihan atau tanpa pengetahuan yang cukup.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui kandungan apa saja yang sebaiknya dihindari pada produk skincare yang digunakan. Simak informasi selengkapnya tentang kandungan skincare yang sebaiknya dihindari berikut ini.

1. Polietinol Glikol (PEG)

Para ahli mengingatkan untuk menghindari penggunaan bahan ini karena sangat berpotensi untuk menyebabkan iritasi kulit. Bahan ini paling sering dijumpai pada losion, krim, atau produk perawatan rambut yang berfungsi sebagai kondisioner, humektan, dan pelembab kulit. Studi pada 2021 juga menunjukkan adanya enam kasus sensitifitas akut akibat penggunaan PEG.

2. Metil dan Propil Paraben

Kedua bahan ini merupakan jenis pengawet yang dapat mengganggu keseimbangan hormon. Studi pada 2017 menunjukkan bahwa penggunaan metil paraben dapat mengganggu reseptor estrogenik dan androgenik yang memberikan efek samping pada prostat. Pada studi lain, paraben terbukti mampu menghambat senyawa dengan sifat anti-estrogenik yang dimilikinya.

3. Formaldehida

Bahan ini sering digunakan pada shampo atau sabun sebagai pengawet. Para ahli menyarankan untuk menghindari produk yang mengandung bahan ini karena dapat menyebabkan iritasi dan memicu alergi. Formaldehida juga dapat ditemukan pada cat kuku atau produk keratin rambut. Terlalu intens menghirup formaldehida dapat berbahaya karena memiliki bersifat karsinogen.

4. Flatat

Flatat sering dijumpai pada produk wewangian seperti parfum. Penggunaan bahan ini sebaiknya dihindari karena dapat mengganggu keseimbangan hormon di dalam tubuh. Studi tahun 2020 menunjukkan bahwa flatat dapat menyebabkan sindrom disgenesis testis, meningkatkan risiko kanker, serta mengubah pelepasan beberapa hormon. Bahkan di tahun 2018 terdapat studi yang mengatakan bahwa flatat dapat menyebabkan gangguan pada masalah kesuburan hingga keguguran.

5. Oksibenozon

Oksibenozon, biasanya ditemukan pada tabir surya dan para ahli menyarankan untuk menghindari penggunaan bahan ini. Sebab, penggunaannya dapat mengganggu hormon dan menimbulkan reaksi alergi. Bahkan penggunaan oksibenozon pada pria dapat menyebabkan masalah kesuburan, seperti menurunnya konsentrasi sperma.