Dermatolog: Ini Saran Perawatan Kulit di Masa Menopause!

Perawatan Kulit Menopause

Perawatan kulit selama masa menopause memiliki sedikit perbedaan, sebab di masa ini akan terjadi banyak perubahan kulit yang diakibatkan oleh gangguan hormon. Tidak hanya mempengaruhi kondisi kulit, gangguan hormon selama pada masa ini juga mengakibatkan perubahan suasana hati, tingkat energi, dan metabolisme tubuh.

Umumnya, menopause terjadi pada pertengahan usia 40-an namun setiap orang tidak selalu sama karena menopause turut dipengaruhi oleh faktor genetik. Ketika menopause terjadi, kadar hormon estrogen mengalami penurunan sehingga hormon testosteron dan androgen lebih mendominasi. Hal ini mengakibatkan perubahan keseimbangan hormon yang dapat menimbulkan jerawat atau sensitivitas pada kulit.

Dermatolog Jo Mennie mengungkap bahwa di tahun-tahun menuju menopause akan terjadi defisiensi estrogen yang konstan. Hal ini mengakibatkan percepatan penuaan karena estrogen memiliki peran untuk menstimulasi kolagen dan elastin. Sehingga, pada masa menuju menopause kulit akan perlahan mengendur, mulai memunculkan keriput, serta kekenyalan dan kekencangan kulit berkurang. Untuk itu, dr. Jo menyarankan perawatan kulit di masa menopause berikut ini.

Perawatan Kulit Tingkat Medis

Sulit untuk melakukan perawatan kulit secara mandiri di masa ini, sehingga dr. Jo menyarankan untuk melakukan perawatan kulit dibantu dengan tenaga medis. Hal ini dilakukan agar produk perawatan kulit atau skincare yang kamu gunakan dapat mencakup keseluruhan permasalahan kulit sekaligus.

Sehingga diperlukan skincare dengan formulasi tinggi yang diresepkan khusus oleh tenaga medis. Akan dilakukan konsultasi terlebih dahulu sebelum menentukan produk perawatan kulit yang digunakan. Oleh karena itu produk yang digunakan lebih efektif dalam menyelesaikan permasalahan kulit yang kamu alami.

Menjaga Kelembapan

Pada masa ini tidak cukup menjaga kelembapan hanya dengan menggunakan skincare berbahan dasar hialuronat, gliserin, atau ceramide. Karena kulit rentan mengalami kekeringan, sehingga kamu perlu menghindari pemicunya seperti menggunakan produk pencuci wajah berbusa, skincare berparfum, atau menggunakan produk yang dapat mengeksfoliasi kulit secara fisik.

Ketika kulit tidak tercukupi kelembapannya, kulit yang kering akan meningkatkan risiko iritasi. dr. Jo juga menyarankan untuk menghindari kegiatan yang mengharuskan kulit untuk terpapar langsung sinar matahari dan polusi. Jika memang harus, jangan lupakan sunscreen dan pelembap untuk tetap menghidrasi kulit.

Retinol

Retinol merupakan kandungan skincare terbaik untuk meningkatkan kolagen. Tak hanya itu, retinol juga secara efektif mampu memudarkan tanda-tanda penuaan di wajah. Sehingga dr. Jo sangat menyarankan penggunaan retinol di masa sebelum dan ketika menopause.

Selain retinol, vitamin c dengan formulasi tinggi juga sangat disarankan karena sudah banyak penelitian yang membuktikan bahwa vitamin c dapat meningkatkan kadar kolagen. Namun perlu diingat bahwa kulit di masa menopause lebih rentan terhadap agresor eksternal sehingga jangan pernah melewatkan penggunaan sunscreen.