Beberapa jenis makanan terbukti dapat memicu jerawat atau memperburuk kondisi kulit. Berikut adalah makanan yang sebaiknya dihindari jika Anda ingin kulit tetap bersih dan bebas jerawat:
- Makanan dengan Indeks Glikemik Tinggi
Makanan seperti roti putih, pasta, nasi putih, dan permen memiliki indeks glikemik yang tinggi. Ini berarti makanan tersebut menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang dapat meningkatkan kadar insulin. Kenaikan insulin mendorong produksi minyak berlebih di kulit, yang dapat menyumbat pori-pori dan memicu jerawat. Studi menunjukkan bahwa remaja yang mengonsumsi makanan indeks glikemik tinggi memiliki risiko jerawat lebih tinggi dibandingkan yang mengonsumsi makanan rendah glikemik.
- Produk Olahan Susu
Susu sapi, terutama susu skim, telah dikaitkan dengan peningkatan risiko jerawat karena kandungan hormon alami yang dapat merangsang kelenjar minyak di kulit. Hormon seperti androgen dalam susu meningkatkan produksi minyak, sehingga pori-pori lebih mudah tersumbat dan akhirnya menyebabkan jerawat. Susu skim, khususnya, telah ditemukan lebih memicu jerawat dibandingkan jenis susu lain.
- Camilan Manis dan Soda
Camilan dengan kadar gula tinggi, seperti kue, cokelat susu, dan minuman bersoda, meningkatkan kadar glukosa dalam darah dengan cepat, memicu produksi insulin, dan pada akhirnya meningkatkan risiko peradangan serta jerawat. Pilihlah camilan sehat seperti buah-buahan segar atau kacang untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil.
- Makanan Cepat Saji
Fast food atau makanan cepat saji yang tinggi lemak trans dan lemak jenuh diketahui dapat memicu peradangan dalam tubuh, yang berkontribusi pada kondisi kulit buruk dan munculnya jerawat. Lemak trans dalam kentang goreng, burger, dan camilan olahan memicu inflamasi yang membuat kulit lebih rentan terhadap jerawat.
Mengapa Beberapa Makanan Bisa Memicu Jerawat? Ini Penjelasannya!
Konsumsi makanan tertentu dapat mempengaruhi produksi hormon dan peradangan, yang memainkan peran besar dalam perkembangan jerawat. Berikut adalah beberapa alasan di balik makanan pemicu jerawat:
Beberapa makanan dapat memicu produksi hormon androgen, yang meningkatkan aktivitas kelenjar minyak. Minyak yang diproduksi berlebihan dapat menyumbat pori-pori, terutama ketika bercampur dengan sel kulit mati. Jerawat terjadi ketika minyak terperangkap di bawah kulit dan terinfeksi bakteri. Makanan tinggi gula dan indeks glikemik, misalnya, memicu pelepasan insulin yang dapat memengaruhi hormon androgen, mempercepat produksi minyak berlebih.
Selain itu, produk olahan dan tinggi lemak jenuh dapat menyebabkan inflamasi. Inflamasi ini terjadi karena tubuh merespon makanan sebagai ancaman, sehingga memicu respons inflamasi. Proses ini menyebabkan kulit menjadi lebih mudah mengalami iritasi, yang pada akhirnya bisa memperparah kondisi jerawat yang ada. Karena itu, menghindari makanan tinggi lemak jenuh atau olahan dapat membantu mengurangi peradangan di kulit.
Tips Mengelola Pola Makan untuk Kulit Bebas Jerawat
Untuk menjaga kulit tetap sehat dan bebas jerawat, beberapa perubahan pola makan dapat sangat membantu. Berikut beberapa tips yang bisa diikuti:
- Pilih Makanan dengan Indeks Glikemik Rendah
Mengganti karbohidrat olahan dengan karbohidrat kompleks dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil. Makanan dengan indeks glikemik rendah, seperti gandum utuh, kacang-kacangan, dan sayuran, membantu menyeimbangkan kadar insulin dalam tubuh. Studi menunjukkan bahwa diet rendah glikemik dapat mengurangi tingkat jerawat dengan mengurangi produksi minyak berlebih di kulit. - Konsumsi Makanan Kaya Omega-3
Omega-3 memiliki sifat anti-inflamasi yang baik untuk kesehatan kulit. Anda dapat menemukan omega-3 dalam ikan seperti salmon, makarel, dan biji chia. Asupan omega-3 yang cukup membantu mengurangi peradangan di tubuh dan kulit, sehingga risiko jerawat bisa lebih rendah. - Perbanyak Asupan Air dan Sayuran Hijau
Hidrasi yang cukup dapat membantu menjaga kelembaban kulit, sehingga produksi minyak berlebih bisa terkontrol. Selain itu, sayuran hijau kaya akan antioksidan yang dapat melawan radikal bebas dan menjaga kulit tetap sehat. Mengonsumsi bayam, kale, dan brokoli sangat baik untuk kesehatan kulit. - Kurangi Konsumsi Makanan Olahan dan Gorengan
Makanan olahan seringkali mengandung lemak trans dan natrium tinggi yang dapat menyebabkan inflamasi dalam tubuh. Mengurangi atau mengganti makanan olahan dengan makanan alami, seperti buah-buahan segar dan kacang-kacangan, dapat membantu menurunkan risiko jerawat.
Rekomendasi Dokter Spesialis Kulit Wajah Terpercaya
Apabila kalian ingin mengetahui lebih lanjut tentang makanan pemicu jerawat secara medis dan berkonsultasi untuk mengurangi masalah jerawat Anda. Kalian dapat menghubungi dokter spesialis kulit di Metaderma.id
Berikut terdapat beberapa dokter spesialis kulit yang sudah memiliki pengalaman hingga 14 tahun dan mendapatkan rating terbaik dari para pasien yang telah mereka tangani:
1. Dr.dr Darma, SpD.V.E, Subsp.OBKFINSDV, FAADV
Dr.dr Darma, SpD.V.E, Subsp.OBKFINSDV, FAADV merupakan salah satu dokter spesialis kulit wajah yang telah berpengalaman selama 14 tahun. Tempat praktiknya ada di dua tempat yaitu DNI Skin Centre dan RSUP Prof.Ngoerah
2. Dr. Ida Ayu Listya Pradnya S, M.Biomed, SpKK
Dr. Ida Ayu Listya Pradnya S, M.Biomed, SpKK memiliki pengalaman selama 4 tahun di bidang spesialis kulit wajah. Saat ini tempat praktiknya di DNI Skin Centre.
3. Dr. Gusti Ayu Tika Pitha Loka
Sedangkan untuk Dr. Gusti Ayu Tika Pitha Loka memiliki pengalaman 2 tahun dan tempat praktiknya di DNI Skin Centre.
Itulah beberapa dokter spesialis kulit wajah yang bisa kalian hubungi jika bingung memahami makanan pemicu jerawat secara tepat dan cepat. Kalian bisa berkonsultasi dari rumah tanpa harus mengantri dan biaya murah hanya melalui chat WhatsApp saja.
Jadi, tunggu apalagi? Yuk, segera hubungi dokter spesialis kulit wajah Metaderma.id sekarang juga di nomor +62 821-2221-5400, ya!
Referensi:
Siloamhospitals. (2024). Hati-hati, 8 Makanan Penyebab Jerawat Ini Perlu Dibatasi!
(https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/makanan-penyebab-jerawat)
Pappas, Apostolos. “The relationship of diet and acne.” Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology, 2009 (https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC2836431/)
Danby, F. W. “Acne: Diet and Hormones.” Clinics in Dermatology, 2010 (https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/18280909/)
Bowe, Whitney, et al. “Dietary Fatty Acids and Acne Vulgaris: A Possible Role of Fatty Acid Composition.” Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology, 2014