Kolagen Tambahan Tidak Bisa Gantikan Peran Kolagen Utama

Kolagen

Konsumsi kolagen dalam dunia per-skincare-an tengah menjadi tren baru. Bahkan gembar-gembor manfaat dari konsumsi minuman kolagen dikatakan efektif dalam membantu menjaga kesehatan kulit.

Pada dasarnya sumber kolagen tubuh kita itu adalah makanan seperti kaldu tulang, ayam, brokoli, telur, kacang polong, dan wortel. Tetapi tidak semua orang bisa memenuhi kebutuhan kolagen tubuh hanya dari makanan. Oleh karena itu, ditambahkanlah tambahan kolagen dalam berbagai bentuk baik itu suplemen maupun minuman.

Namun yang perlu diingat adalah tambahan harus tetap menjadi tambahan. Artinya kolagen tambahan tidak bisa dan jangan sampai digunakan sebagai asupan kolagen utama tubuh.

Berapa Jumlah Kolagen yang Dibutuhkan Tubuh?

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa jumlah konsumsi kolagen paling umum adalah yaitu 2,5g sampai 15g peptide kolagen per harinya. Namun, ada juga yang mengonsumsi kolagen dalam jumlah besar hingga kecil, 1000 hingga 250 mg.

Skincare & Aesthetic Expert, dr. Yessica Tania mengatakan bahwa dari studi-studi terkait asupan kolagen harian tersebut, angka atau jumlah yang digunakan tidak terlalu besar. Meski jumlah kolagen yang dikonsumsi kecil, tetap menunjukkan hasil yang baik.

Konsumsi Kolagen Tambahan Sebagai Anti-Aging

Jika tujuan yang ingin dicapai dari penggunaan kolagen adalah memperbaiki tekstur kulit seperti kerutan atau keriput, dan menunda kemunculan tanda-tanda penuaan dini (anti-aging), disarankan untuk menggunakan kolagen dalam bentuk perawatan topikal. Salah satu bentuk kolagen untuk perawatan topikal yang paling umum digunakan adalah retinoid.

Bila ingin mengonsumsi atau menggunakan kolagen tambahan juga tidak masalah. Namun tetap harus memperhatikan pemilihan kolagen tambahan tersebut dengan cara melakukan pengecekan ulang pada laman BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan), sebab kolagen termasuk ke dalam bahan pangan bukan obat-obatan.