Ketika keriput terbentuk maka kulit memerlukan perawatan yang sesuai, agar kulit tetap tampak sehat meskipun terjadi penurunan pada elastisitas kulit dan kadar kolagen. Sebenarnya, keriput terbentuk bukan hanya terjadi karena faktor penuaan tetapi juga turut dipengaruhi oleh paparan sinar matahari, polusi, genetik atau keturunan, dan kebiasaan buruk merokok.
Untuk mengatasi keriput di wajah, tidak cukup hanya dengan menggunakan skincare saja. Kinerja skincare perlu dibantu dengan treatment-treatment anti aging di klinik kecantikan agar hasilnya lebih terlihat. Selain itu, perlu juga untuk menjaganya dengan pola hidup yang sehat karena hasil treatment atau skincare saja tidak dapat bertahan lama.
Berikut adalah 7 perawatan yang dapat diaplikasikan pada kulit keriput menurut Dermatolog dr. Jeremy Brauer dan Ahli Bedah Plastik Wajah dr. Jaimie DeRosa.
1. Menggunakan Tabir Surya
Paparan sinar matahari terutama sinar UVA merupakan penyebab utama percepatan pada proses pemecahan kolagen dan elastin yang mengakibatkan timbulnya kerutan. Untuk itu, penting untuk selalu menggunakan tabir surya setiap hari, baik itu pada kondisi cerah maupun mendung. Dengan rutin menggunakan tabir surya setiap hari, kerutan dan tanda penuaan lain di wajah dapat dicegah.
Ketika menggunakan tabir surya, sunscreen maupun sunblock disarankan untuk memilih SPF minimal SPF 30. Bahkan lebih baik jika menggunakan SPF diatas 30. Perhatikan pula label UVA, UVB, dan PA+ untuk mendapatkan perlindungan tinggi dari sinar UVA dan UVB matahari. Selain mencegah penuaan, dengan rutin menggunakan tabir surya juga dapat menjaga kinerja skincare anti aging menjadi lebih maksimal.
2. Skincare Vitamin C, Retinol, Bakuchiol
Kandungan antioksidan dalam Vitamin C dapat mengatasi kerutan dengan dua cara, yakni meningkatkan produksi kolagen dan mengurangi kerusakan akibat sinar UV matahari. Vitamin C juga bermanfaat untuk memudarkan hiperpigmentasi atau bintik hitam akibat penuaan.
Selain Vitamin C, Retinol juga ampuh dalam mengatasi keriput. Bahan aktif turunan Vitamin A ini mampu merangsang produksi kolagen dan mencegah aktivasi enzim penghancur kolagen. Meski bermanfaat, retinol memiliki efek samping dapat mengakibatkan iritasi, pengelupasan, kering, dan kemerahan pada kulit.
Bakuchiol merupakan alternatif Retinol yang terbentuk dari retinol nabati. Bahan aktif ini lebih minim efek samping mengiritasi jika dibandingkan dengan Retinol. Tetapi Bakuchiol tetap memiliki kinerja yang sama bagusnya dengan Retinol. Sehingga, ibu hamil dan menyusui dapat menggunakannya sebagai rangkaian skincare harian.
3. Treatment Suntik Neurotoxin, Microneedling, Fraxel
Untuk memaksimalkan perawatan kulit agar terhindar dari kerutan yang mengganggu penampilan, kamu perlu menambahkan rutinitas treatment kecantikan. Terdapat beberapa treatment yang disarankan oleh para ahli untuk mengatasi dan mencegah kerutan, seperti suntik neurotoxin, microneedling, dan fraxel.
Suntik neurotoxin hadir dalam beberapa nama yaitu Botox, Dysport, dan Xeomin. Treatment ini dapat membantu menghaluskan kembali kulit yang berkerut dengan cara melakukan gerakan otot berulang. Namun, treatment ini tidak memberikan hasil permanen. Sebab, hanya melumpuhkan otot untuk sementara dan hanya bertahan tiga sampai empat bulan.
Sedangkan microneedling merupakan prosedur non-invasif menggunakan jarum halus untuk menciptakan area mikrotrauma pada kulit. Nantinya, treatment ini akan merangsang pertumbuhan dengan menghasilkan sintesis kolagen dan elastin yang sehat. Serupa dengan treatment suntik neurotoxin, treatment ini juga memerlukan pengulangan setiap beberapa waktu untuk mendapatkan hasil yang tetap.
Berbeda dengan dua treatment sebelumnya yang melibatkan jarum suntik, Fraxel merupakan metode perawatan kulit menggunakan laser. Tujuannya adalah memanaskan lapisan dermis secara mendalam untuk merangsang produksi kolagen. Treatment ini membantu mengaktifkan kembali proses penyembuhan alami kulit dengan merangsang kolagen dan mengurangi hiperpigmentasi.