Sebaceous filaments, apakah istilah ini terdengar familiar? Ini merupakan bintik hitam kecil yang muncul di area kulit seperti hidung, pipi, atau dagu. Meski tampak serupa dengan komedo, antara sebaceous filaments dengan komedo memiliki perbedaan. Metaderma telah merangkum penjelasannya, berikut ini.
Secara alami sebaceous filaments terbentuk dari kumpulan kecil sebum yang mengalir melalui pori-pori kulit. Filamen tergolong ke dalam bagian alami struktur folikel atau pori-pori kulit dan sangat umum dimiliki oleh semua orang.
Namun, filamen pada kulit berminyak atau kulit dengan pori-pori besar cenderung akan mudah tersumbat sehingga akan lebih tampak di permukaan kulit. Apabila pori-pori besar terus terisi oleh sebum atau minyak alami kulit maka kumpulan filamen akan semakin tampak.
Perbedaan Sebaceous Filaments dan Komedo
Perbedaan antara keduanya dapat diidentifikasi secara visual. Apabila area hidung memiliki bintik kecil berwarna gelap pada permukaan porinya, maka kemungkinan besar itu adalah komedo. Namun apabila warna dari bintik kecil tersebut cenderung lebih terang dengan sedikit keabuan atau kekuningan, kemungkinan besar itu adalah sebaceous filaments.
Kemudian, perbedaan lain dari keduanya dapat dilihat ketika kamu melakukan treatment ekstraksi. Ketika ekstraksi berlangsung, komedo akan keluar dalam bentuk sumbatan, kokoh dan tampak seperti mengeras. Sedangkan sebaceous filaments akan terlihat seperti rambut halus berwarna cerah ketika dikeluarkan dari pori-pori.
Selain itu, sebaceous filaments tidak dapat dihilangkan secara total. Setelah membersihkannya melalui proses ekstraksi, 30 hari setelahnya akan muncul kembali. Bahkan jika kulitmu tergolong ke dalam jenis kulit yang berminyak maka kemunculannya akan jauh lebih cepat.
Meski tidak bisa dihilangkan secara permanen, terdapat cara yang bisa kamu terapkan untuk menguranginya. Ketika produksinya berkurang maka pori-pori besar dan tersumbat dapat disamarkan.
Cara Mengurangi Sebaceous Filaments
Terdapat beberapa cara yang dapat kamu terapkan untuk mengurangi sebaceous filaments. Metode ini dapat disesuaikan dengan kondisi kulit dan kenyamanan penggunanya.
Langkah pertama, rutin melakukan eksfoliasi menggunakan skincare atau produk-produk perawatan kulit yang mengandung bahan aktif eksfolian BHA (Beta Hydroxy Acid). Bahan aktif BHA dapat larut ke dalam minyak dan dapat melarutkan sebum juga zat lain yang mengisi pori-pori. Gunakanlah secara teratur agar hasilnya lebih maksimal.
Selain menguranginya dengan rutin eksfoliasi, penggunaan clay mask juga dapat membantu. Sebab, clay mask memang didesain khusus untuk mengatasi sebaceous filaments. Sifatnya yang mampu menyerap minyak di kulit, dapat bekerja dengan baik dalam mengatasi tampilan bintik-bintik mengganggu pada permukaan pori.
Mengatasi Komedo
Pada dasarnya, cara untuk mengatasi komedo tidak jauh berbeda dengan tips mengatasi sebaceous filaments. Tetap mengutamakan pembersihan wajah yang sesuai dengan jenis kulit dan rutin melakukan eksfoliasi.
Pembersihan wajah sebaiknya dilakukan secara rutin pada pagi dan sore hari. Gunakanlah pembersih wajah yang sesuai dengan jenis kulitmu. Apabila kamu memiliki kulit yang rentan berjerawat, maka gunakanlah pembersih dengan kandungan yang lembut untuk kulit.
Untuk mengatasi komedo, bahan aktif asam salisilat dapat menjadi pilihan utama skincare. Asam salisilat juga tergolong ke dalam BHA yang berperan penting dalam mengatasi komedo. Sebab, asam salisilat mampu menembus ke dalam lapisan kulit untuk membersihkan pori-pori yang tersumbat dan mengembalikan keseimbangan aliran minyak alami atau sebum pada permukaan kulit.
Jika komedo yang kamu rasakan terjadi akibat minyak berlebihan dan sulit untuk mengontrol produksi minyak, maka gunakanlah masker wajah dengan kandungan charcoal. Selain menyerap minyak di kulit, charcoal juga dapat membantu mencegah timbulnya komedo.