Kesalahan Penggunaan Sunscreen yang Paling Sering Dilakukan

Kesalahan Penggunaan Sunscreen

Kesalahan penggunaan sunscreen masih dapat dengan mudah dijumpai. Bahkan dalam kegiatan sehari-hari, Metafriends mungkin saja tidak menyadari ketika melakukan kesalahan dalam penggunaan sunscreen. Selain itu, masih banyak juga yang belum memerperhatikan panduan pemakaian sunscreen dengan tepat sesuai anjuran.

Beberapa kesalahan yang paling sering dilakukan adalah menggunakan tabir surya hanya ketika cuaca cerah, menggunakan tabir surya jenis spray dengan cara yang tidak tepat, tidak melakukan pengaplikasian ulang tabir surya, menggunakan tabir surya dengan SPF kurang dari 30, dan tidak menghindari paparan langsung sinar matahari.

Kesalahan-kesalahan tersebut perlu Metafriends hindari, agar tabir surya bekerja secara maksimal melindungi kulit dari paparan sinar matahari. Berikut adalah beberapa kesalahan penggunaan sunscreen yang umum dijumpai.

Kesalahan-Kesalahan Penggunaan Sunscreen

1. Menggunakan Sunscreen Hanya Ketika Cuaca Cerah

Ini merupakan salah satu kesalahan paling umum yang dilakukan oleh banyak orang ketika menggunakan tabir surya. Menggunakan tabir surya hanya ketika cuaca di luar ruangan sedang cerah dan terik matahari terasa. 

Banyak dari kita yang menganggap jika cuaca mendung dan matahari tidak tampak, kulit tidak akan bisa terbakar sinar matahari. Ini dibuktikan melalui riset yang dilakukan oleh American Academy of Dermatology bahwa hanya 20 persen orang Amerika yang menggunakan tabir surya ketika cuaca sedang berawan.

Tabir surya juga bukan produk perawatan kulit yang hanya diaplikasikan pada kegiatan-kegiatan tertentu seperti pergi ke pantai, berenang, atau mendaki. Tabir surya harus diaplikasikan setiap hari agar kulit terlindungi dari efek buruk sinar matahari.

2. Menggunakan Sunscreen Spray

Kini dengan mudah ditemui produk tabir surya dengan berbagai variasinya, salah satunya adalah spray atau semprot. Ini terus berkembang seiring dengan kebutuhan nilai “kepraktisan”. Menawarkan kepraktisan yakni tidak perlu menggunakan tangan langsung untuk mengaplikasikan tabir surya, cukup di-spray saja.

Memang tabir surya jenis ini mudah untuk digunakan, tetapi tidak mampu memberikan perlindungan kulit secara merata. Hal ini dikarenakan ketika menyemprotkan tabir surya, hanya beberapa bagian saja yang teraplikasikan dan sisanya masih ter-cover dengan baik.

Seharusnya, setelah menyemprotkan tabir surya spray kamu masih perlu untuk meratakannya ke seluruh permukaan kulit baik itu wajah, leher, tangan, dan kaki. Tidak cukup hanya dengan disemprot sembarang ke seluruh permukaan kulit.

Bahkan, Food and Drug Administration atau Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat menemukan efek buruk dari tidak sengaja menghirup tabir surya dalam bentuk spray. FDA juga masih belum yakin keamanan dari penggunaan tabir surya jenis ini dan disarankan untuk tidak mengaplikasikannya terlalu dekat ke wajah.

3. Melupakan Re-apply Sunscreen

Banyak dari kita yang mengabaikan untuk mengaplikasikan ulang tabir surya. Kesalahan ini sering terjadi karena kita menganggap sekali penggunaan tabir surya sebelum beraktivitas saja sudah cukup.

Padahal, tabir surya tidak tahan air dan tidak tahan keringat. Sehingga pengaplikasian kembali sangat perlu dilakukan untuk mempertahankan efektivitas kegunaan tabir surya dalam melindungi kulit dari bahaya paparan sinar matahari. 

Sebaiknya, aplikasikan kembali tabir surya setiap dua jam sekali. Terutama ketika kamu sedang melakukan aktivitas yang langsung terpapar sinar matahari. Tidak hanya kegiatan sehari-hari, beberapa aktivitas bahkan mengharuskan untuk mengaplikasikan ulang tabir surya lebih sering seperti berenang dan aktivitas berkeringat lainnya. 

4. SPF Sunscreen Kurang dari 30

Sebelum membeli tabir surya, perhatikan label yang tertera pada kemasannya. Pilihlah tabir surya dengan kadar SPF minimal 30. Tabir surya dengan kadar SPF kurang dari 30, tidak akan melindungi kulit secara efektif. American Academy of Dermatology tidak hanya menyarankan kita untuk menggunakan tabir surya dengan kadar SPF 30, tetapi juga tahan air.

SPF sendiri merupakan indikator untuk mengetahui kekuatan tabir surya ketika melindungi kulit dari paparan sinar matahari. Angka pada SPF menunjukkan seberapa banyak sinar UVB yang dapat disaring oleh tabir surya. Memang tidak ada tabir surya yang memberikan perlindungan 100 persen, tetapi SPF 100 dianggap sudah cukup mendekati perlindungan sempurna.

Pengaplikasian tabir surya yang benar, disertai dengan pegaplikasian ulang secara rutin mampu mengurangi risiko penyakit kronis kanker kulit. Selain itu, tabir surya juga mampu menunda penuaan kulit akibat paparan sinar matahari. 

5. Terpapar Langsung Sinar Matahari

Sebaik-baiknya perlindungan tabir surya, menghindari paparan langsung sinar matahari masih menjadi cara paling efektif untuk melindungi kulit. Meski telah menggunakan tabir surya, usahakan untuk menggunakan pelindungan lain seperti berteduh, mengenakan pakaian yang menutupi permukaan kulit, topi dengan tepian lebar, kacamata hitam dengan perlindungan UV, dan pakaian dengan label perlindungan ultraviolet (UPF).

One Comment

Comments are closed.