Mitos: Konsumsi Cokelat Menyebabkan Timbulnya Jerawat

cokelat menyebabkan jerawat

Pernahkah kamu mendengar bahwa konsumsi cokelat dapat menyebabkan jerawat? Ini merupakan mitos yang sudah sering sekali kita dengar, bahkan banyak orang juga yang mempercayainya.

Jerawat merupakan masalah kulit yang paling sering dialami oleh banyak orang. Faktor timbulnya jerawat pun beragam, salah satunya adalah makanan yang dikonsumsi. Namun, makanan ini tidak terpatok pada makanan manis seperti coklat. Mari simak penjelasannya berikut ini.

Konsumsi Cokelat Tidak Menyebabkan Jerawat

Pernyataan ini didukung dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh dr. Albert Kligman dari Universitas Pennsylvania. Eksperimen dilakukan dengan cara memberikan dua jenis cokelat berbeda, yakni cokelat asli dan bars yang dikemas menyerupai cokelat pada remaja yang sedang berjerawat. Hasilnya tidak ditemukan peningkatan keparahan jerawat pada remaja yang mengonsumsi cokelat asli maupun bars cokelat. 

Terdapat studi lain yang menunjukan efek samping konsumsi cokelat yang dapat memperparah jerawat. Namun studi ini tidak memiliki kelompok kontrol partisipan selama eksperimen dijalankan. Sehingga pada studi ini tidak dapat dipastikan apakah cokelat menjadi satu-satunya penyebab timbulnya jerawat.

Pada dasarnya, jerawat terbentuk akibat kelenjar minyak pada kulit yang terlalu banyak memproduksi sebum. Ketika produksi sebum berlebih berinteraksi dengan tumpukan sel kulit mati, pori-pori akan tersumbat dan bakteri dengan mudah berkembang. Ini ditandai dengan timbulnya iritasi yang mengakibatkan kulit memerah dan berjerawat.

Tapi, Kamu breakout setelah konsumsi cokelat?

Kemungkinan besar ini hanya kebetulan, karena faktor yang paling berpengaruh pada jerawat pembentukan jerawat adalah penumpukan sel kulit mati di dalam pori. Produksi minyak kulit (sebum) berlebih dan perkembangan bakteri penyebab jerawat juga merupakan faktor utama terjadinya breakout. 

Tidak hanya itu, hormon juga berperan penting dalam perkembangan jerawat. Ini menjadi penyebab jerawat paling umum yang terjadi selama masa pubertas dan menstruasi pada wanita. 

Faktor genetik turut mempengaruhi pertumbuhan jerawat. Jika orang tuamu dahulu sering berjerawat, kemungkinan besar kamu juga akan mengalaminya. 

Namun jika ketika mengonsumsi makanan tertentu berpengaruh pada pertumbuhan jerawat beberapa hari setelahnya, maka sebaiknya hindari konsumsi makanan tersebut. Tetapi perlu diingat bahwa tidak ada hubungan langsung antara konsumsi makanan tertentu dengan pertumbuhan dan perkembangan jerawat. 

Hanyalah Mitos

“Kamu adalah apa yang kamu makan,” kira-kira seperti ini ungkapan yang sering kita dengar. Memang benar pola makan dapat mempengaruhi penampilan kulit, serta kesehatan tubuh secara menyeluruh. Tetapi kandungan kakao pada cokelat bukan penyebab timbulnya jerawat.

Kemungkinan besar timbulnya jerawat setelah konsumsi cokelat adalah kandungan gula di dalamnya. Makanan dengan kandungan gula dan lemak yang tinggi juga dapat menyebabkan peningkatan produksi sebum dan memicu respons inflamasi di dalam tubuh. Kedua hal ini sangat berpengaruh dalam meningkatkan risiko timbulnya jerawat.

One Comment

Comments are closed.