Kanker kulit menjadi salah satu dari 15 besar kanker terbanyak di Indonesia. Selain kanker kulit, di Indonesia masih ada 36 jenis kanker lain yang telah ditemukan. Global Burden of Cancer Study (Globocan) menemukan prevalensi kasus kanker kulit non melanoma di Indonesia pada tahun 2020 mencapai angka 1,99 persen dengan angka kematian berada pada 1,48 persen.
Berdasarkan data tersebut, ditemukan pula bahwa kasus kanker kulit lebih banyak dialami oleh pria dibandingkan wanita. Sekretariat Jenderal Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia (PERABOI), dr. M Yadi Permana, SpB(K) Onk, mengungkap jika kasus ini terjadi akibat pria lebih sering bersinggungan dengan aktivitas yang mengharuskan tubuh terpapar sinar matahari.
Pemicu Kanker Kulit
Selain itu, kasus kanker kulit pada pria turut dipengaruhi oleh kebiasaan jarang bahkan tidak menggunakan sunscreen. Ketika kulit terpapar sinar matahari tanpa adanya perlindungan dari sunscreen, maka sinar UV dan UVB menjadi faktor risiko utama pemicu kanker kulit. Untuk itu, disarankan kepada seluruh masyarakat agar rutin menggunakan sunscreen terutama sebelum beraktivitas di luar rumah.
Perhatikan pula kandungan yang tertera pada sunscreen sebelum menggunakannya. Sesuaikan formula sunscreen dengan jenis kulitmu, terutama jika jenis kulitmu tergolong kulit sensitif. Dermatolog menyarankan untuk menggunakan sunscreen dengan minimal SPF30, serta memiliki perlindungan kulit terhadap sinar UVA dan UVB.
Gejala Kanker Kulit
Gejala dari penyakit yang satu ini dapat berbeda antara pasien yang satu dengan pasien lainnya. Tingkat gejala ditentukan oleh ukuran, pigmentasi, dan tipe kulit. Namun, gejala awal yang paling sering ditemui adalah plaque atau papule kemerahan disertai dengan permukaan kulit bersisik.
Jika gejala awal dibiarkan tanpa adanya penanganan lebih lanjut, maka plaque atau papule kemerahan dan kulit bersisik akan melebar dan membesar. Bahkan, dr. Yadi mengungkap beberapa kasus kanker kulit memiliki gejala krusta dan ulserasi.
Apabila menemukan gejala-gejala tersebut, segera hubungi dokter spesialis kulit untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Konsultasi online gratis bersama dokter spesialis kulit berpengalaman dapat kamu lakukan di Metaderma, konsultasikan disini.