Moisturizer atau yang lebih dikenal sebagai pelembap, adalah bagian penting dari rutinitas perawatan kulit. Tujuan penggunannya tidak lain untuk melembapkan kulit serta melindungi kulit dari kerusakan.
Meski demikian, kadangkala penggunaan moisturizer atau pelembap tidak memberikan hasil yang memuaskan. Bahkan pada beberapa orang penggunaan pelembap justru menimbulkan masalah lain di kulit mereka seperti breakout. Hal ini bisa saja terjadi akibat kesalahan-kesalahan yang sering terabaikan, terutama bagi pengguna pemula.
Berikut adalah beberapa penyebab terjadinya breakout setelah atau selama menggunakan moisturizer.
Tidak Sesuai dengan Jenis Kulit
Terkadang kita tergoda untuk menggunakan suatu produk skincare setelah menonton ulasan di internet atau sosial media. Mungkin juga terpengaruh oleh saran teman. Menggunakan produk baru, termasuk pelembap baru tanpa menyesuaikan dengan jenis kulit yang dimiliki.
Sebelum membeli dan mencoba pelembap baru, sebaiknya kenali jenis kulit dan kebutuhan kulit terlebih dahulu. Kulit kering, berminyak, sensitif, berjerawat, atau kulit dengan tanda penuaan dini memerlukan pelembap yang sesuai dengan kondisinya. Sesuaikan juga kandungan bahan aktif di dalam pelembap dengan permasalahan kulit yang dialami.
Urutan Penggunaan Skincare Tidak Sesuai
Untuk mendapatkan hasil perawatan kulit yang maksimal, pastikan urutan penggunaan skincare telah sesuai. Mulailah dengan produk skincare yang memiliki konsistensi ringan dan cair, seperti toner. Kemudian, lanjutkan dengan produk skincare yang memiliki konsistensi lebih berat seperti serum dan pelembap.
Pastikan penggunaan pelembap di akhir urutan skincare. Sebab, pelembap akan bekerja dengan efektif ketika kulit berada dalam kondisi yang lembap sebelumnya.
Menggunakan Pelembap Tanpa SPF
Perlu diketahui bahwa kandungan SPF di dalam pelembap sangat penting. Terutama jika pelembap digunakan pada pagi, siang, atau sore hari, serta pada kegiatan-kegiatan yang mengharuskan kulit terpapar sinar matahari secara langsung maupun tidak langsung.
Fungsi dari SPF di dalam pelembap sendiri adalah untuk melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar ultraviolet (UV). Selain itu, untuk memaksimalkan perlindungan kulit terhadap sinar UV sebaiknya tambahkan sunscreen setelah menggunakan pelembap ber-SPF.
Selain itu, hindari juga penggunaan krim siang pada malam hari dan sebaliknya. Masing-masing krim telah memiliki fungsi yang berbeda. Krim siang untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari dan mengontrol produksi minyak. Sedangkan krim malam berfungsi untuk memperbaiki kerusakan kulit akibat polusi dan melawan tanda-tanda penuaan.
Mengaplikasikan Pelembap pada Kulit Kering
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, pelembap akan bekerja dengan baik ketika diaplikasikan di atas kulit yang lembap. Kulit dalam kondisi lembap juga dapat meresap pelembap lebih efektif, dibandingkan dengan mengaplikasikan pelembap pada kulit yang kering.
Disarankan untuk mengaplikasikan pelembap setelah mandi, mencuci wajah, atau setelah membersihkan wajah dan mengaplikasikan toner ke wajah. Pastikan kulit telah berada dalam kondisi yang lembap agar siap menerima manfaat dari pelembap.
Terlalu Kasar Menggosok Kulit
Ketika mengaplikasikan pelembap ke kulit, hindari untuk menggosok kulit terlalu kasar. Sebab, hal ini dapat melembahkan penghalang terluar kulit (skin barrier). Pijat lembut kulit ketika menggunakan pelembap untuk membantu penyerapan produk dan meningkatkan sirkulasi darah.