Suka Pencet Jerawat? Segera Buang Kebiasaan Buruk Ini

pencet jerawat

Jika kamu senang melakukan kebiasaan pencat-pencet jerawat, sebaiknya kamu hindari. Meski setelah memencet jerawat timbul perasaan lega, dokter kulit sangat tidak menyarankan untuk melakukannya karena dapat menyebabkan infeksi. Tidak hanya infeksi, memencet jerawat juga akan menyisakan jaringan parut pada bagian wajah yang berjerawat. 

Pada beberapa jenis kulit, memencet jerawat justru membuat jerawat semakin meradang. Akibatnya proses penyembuhan alami jerawat terus tertunda. Inilah yang menyebabkan jika membiarkan kulit berjerawat dan tidak memencetnya menjadi keputusan tepat.

Memang terdapat jenis jerawat yang dapat dilakukan ekstraksi, seperti komedo putih dan komedo tanpa peradangan. Namun ketika memencetnya, kebersihan dan higienitas alat-alat ekstraksi perlu diperhatikan. 

Hindari pencat-pencet jerawat meradang!

Kebiasaan pencat-pencet jerawat ini juga harus kamu hindari, terutama ketika kamu sedang memiliki jerawat meradang. Perlu kamu ketahui bahwa jerawat meradang terdiri dari beberapa jenis dengan bentuk yang berbeda-beda, diantaranya yaitu papula, pustula, nodul, dan kista.

Jerawat Pustula

Jerawat ini memiliki benjolan dengan nanah berwarna putih atau kuning pada pusat jerawatnya. Pada tepi pustula biasanya terdapat kulit yang berwarna merah, ungu, atau coklat.

Jerawat Nodul

Jerawat ini memiliki benjolan keras yang jauh berada di dalam kulit tanpa kepala putih. Tetapi benjolan nodul mengakibatkan pembengkakan dan rasa nyeri.

Jerawat Kista

Jerawat ini memiliki benjolan yang membengkak dan terasa nyeri. Kista cenderung berwarna merah, coklat, atau ungu. Kista juga terasa lembut ketika disentuh.

Bukannya sembuh, ketika beberapa jenis jerawat meradang tersebut dikeluarkan dengan paksa, efek samping yang akan terjadi setelahnya adalah infeksi. Pada kondisi jerawat meradang yang lebih dalam pada kulit, efek samping jaringan parut mungkin saja muncul setelah memencetnya. 

Berisiko menjadi jalur masuknya kuman dan bakteri

Ketika memencet jerawat menggunakan jari-jari tangan, risiko masuknya kuman dan bakteri baru ke kulit mungkin saja terjadi. Hal ini menyebabkan jerawat menjadi lebih memerah, meradang, kemudian terinfeksi. 

Sehingga, kegiatan memencet jerawat tidak berguna dan tidak menyembuhkan jerawat. Justru memperparah kondisi jerawat karena nanah dan kotoran dapat menyebar ke area kulit sekitar. Akibatnya semakin banyak yang timbul.

Sebaliknya, membiarkan jerawat pada kulit dan tidak memencetnya akan memberikan kesembuhan secara perlahan. Namun tetap dengan memperhatikan perawatan kulit secara mandiri dengan aman, seperti mengurangi penggunaan makeup untuk sementara waktu, dan menggunakan produk perawatan jerawat yang mengandung asam salisilat, benzoil peroksida, atau asam glikolat.

Penanganan jerawat yang dianjurkan oleh dokter kulit

Kemunculan jerawat pada wajah tidak hanya menyebabkan luka fisik, pada beberapa orang kemunculan jerawat dapat menyebabkan tekanan emosional. Jika jerawat tidak kunjung sembuh dan terus-menerus muncul setelah menggunakan berbagai macam jenis skincare, sebaiknya lakukanlah konsultasi dengan dokter kulit. 

Dokter kulit akan meresepkan obat khusus yang dapat membantu menghilangkan jerawat dan mencegah jaringan parut atau kerusakan pada kulit. Prosedur profesional lain seperti ekstraksi jerawat, suntikan kortison untuk mengecilkan jerawat, dan pengelupasan kulit juga mungkin dilakukan. Tindakan ini dilakukan tergantung pada bagaimana kondisi jerawat yang dialami. 

Pada kondisi jerawat sedang hingga parah yang menimbulkan rasa sakit berlebihan dan mengganggu, dokter kulit akan meresepkan antibiotik, obat oral, atau pengobatan topikal lain selama masa perawatan. Serta tidak lupa untuk menggunakan sunscreen atau tabir surya kualitas tinggi sebelum beraktivitas di luar rumah, agar terhindar dari jenis kerusakan kulit lainnya.

Dengan penanganan dan perawatan jerawat yang dilakukan oleh tenaga profesional seperti dokter kulit, diharapkan kepercayaan diri pasien dapat kembali tanpa harus memperparah kondisi jerawat. 

One Comment

Comments are closed.